Kalau tidak ada aral yang melintang, sequel Harry Potter 7 bagian yang kedua akan mulai diputar Jumat, 29/07/11 di bioskop XXI di Makassar. Harry Potter and the Deathly Hollows part 2, merupakan lanjutan dari bagian pertama dan sekaligus penutup dari seluruh rangkaian film tentang bocah penyihir ini.
Film yang diangkat dari novel best seller karya J. K. Rowling ini memang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh penggemarnya di tanah air. Terlebih dengan adanya masalah pajak impor film barat yang membuat tidak tayangnya film-film produksi Hollywood di seluruh bioskop di tanah air untuk beberapa waktu lamanya.
Terlepas dari pada itu, ada satu hal yang amat menarik untuk dibicarakan mengenai film ini. Terutama dengan para orang tua yang memiliki anak usia pra remaja. Karena tidak sedikit yang menyangka bahwa Harry Potter masih berupa film cerita anak-anak yang berlatar sekolah penyihir. Tentu karena ceritanya sendiri memang dimulai ketika Harry Potter masih kecil. Akan tetapi jika kita membaca novelnya dan kemudian menonton filmnya, kita pasti akan maklum bahwa film Harry Potter bukan untuk konsumsi anak-anak.
Alur ceritanya yang tidak sederhana, istilah-istilah asing yang digunakan, ditambah adegan kekerasan dan romantisme, bukanlah sesuatu yang mudah dicerna oleh anak-anak. Memang benar kalau Lembaga Sensor Film (LSF) memberi label kategori R (remaja) untuk film ini. (Lihat berita acara LSF di http://www.lsf.go.id/film.php?module=sensor&sub=detail&id=96075. Red).
Terlebih untuk sequel terakhir (HP7) dimana para pemerannya sudah memasuki usia remaja. Dibagian pertama, terlihat ada adegan berciuman yang begitu lama antara Harry dengan Hermione. Sedangkan di bagian kedua juga akan terlihat adegan berciuman antara Ron dengan Hermione dan juga Ginny dengan Harry. Ini kalau tidak terkena gunting LSF. Yang sangat disayangkan adalah bahwa adegan tersebut terkesan dipaksakan hadir. Padahal sebenarnya tanpa adegan ciuman pun romantisme pasangan itu (terutama Ron dan Hermione) sudah jelas terekspose.
Jadi, sekali lagi, mohon kiranya Anda sebagai orang tua yang memiliki anak yang belum remaja dan ingin menonton film ini, bisa memberi penjelasan kepada mereka. Bahwa HP bukan film untuk semua umur yang boleh ditonton anak-anak. Semoga tidak terdengar lagi tangisan anak kecil di dalam gedung bioskop ketika lampu dipadamkan dan film ini diputar.









