Setelah merilis dua album EP yang berjudul Memories Made (Agustus 2018) dan Memories in the Making (Desember 2018), band yang beranggotakan tiga kakak beradik Mada Emmanuelle, Reuben Nathaniel, dan Mikha Angelo yang tergabung dalam The Overtunes akhirnya siap mengeluarkan album berjudul Memory Lane pada 15 Maret 2019.
Total terdapat 12 lagu dalam album ini dengan menggabungkan lima lagu dari Memories Made dan lima lagu dari Memories in the Making. Dua lagu lainnya adalah lagu baru yang khusus dibuat untuk Memory Lane, yaitu “Takkan Ke Mana” dan “New Sky”.
“Takkan Ke Mana” sendiri merupakan lagu hasil gubahan Mikha. Pada awalnya, aransemen lagu ini hanya berupa vokal dan piano. Namun, untuk Memory Lane, The Overtunes memutuskan membuat versi yang lebih berwarna dan memilih instrumen-instrumen yang lebih serasi dengan hangatnya lagu ini. Temanya sendiri tentang kesadaran akan indahnya hidup karena dicintai orang yang sangat kita sayangi serta janji untuk mempertahankan cinta itu.
“Takkan Ke Mana” juga sudah dibuatkan video klip dengan berlokasi di Hong Kong. Pengerjaannya sendiri memakan waktu tiga hari.
“Cerita yang disampaikan di video klip berbeda dengan ide awal lagunya. Di sini, kami lebih fokus pada perspektif betapa beruntungnya kita mempunyai keluarga yang bisa saling menyayangi. Jadi, banyak adegan kami jalan sendiri-sendiri, melakukan kegiatan sendiri. Tapi, pada akhirnya, selalu bisa menemukan hangatnya “rumah” ketika kembali bersama,” ungkap The Overtunes.
Untuk pembuatan video klip ini, The Overtunes bekerja sama dengan tim videografer dari Athea Visuals. Ivan Saputra sebagai sutradara dan Matthew Pradipta sebagai manajer lokasi.
“Keduanya bertalenta dan untungnya seumuran dengan kami, jadi seru,” kisah band yang sudah beberapa kali mengisi soundtrack film ini.
Single orisinal kedua dalam album ini adalah “New Sky” yang di-compose Reuben Nathaniel. Ide lagu ini sebenarnya muncul saat mereka sedang di Palembang, namun terlupakan hingga saat mengadakan pertunjukan di Singapura, pengerjaan lagu ini pun kembali dilanjutkan.
Sebagai pembuat lirik, Reuben ingin menceritakan bagaimana rasanya berada di suasana yang berbeda, menjadi orang asing di lingkungan yang baru, dan menyambutnya dengan semangat.
“Kami sudah beberapa kali memainkan “New Sky” saat The Overtunes sedang manggung. Dan, selalu seru karena ada bagian di lagu ini yang selalu ramai dinyanyikan Tunist. Kami juga sudah pernah mengunggah ke Soundcloud kami versi live recording di ToVStudio, sekitar dua tahun lalu. Senang sekali akhirnya lagu ini bisa masuk di album Memory Lane karena, secara vibe, lagu ini cocok untuk menemani 11 lagu lainnya.”
Mulai 15 Maret 2019, Memory Lane sudah bisa kalian dengar di seluruh Digital Streaming Platform seluruh Indonesia.
Tentang The Overtunes
The Overtunes terbentuk pada tahun 2010 yang terdiri dari tiga bersaudara yaitu Mikha Angelo (17), mahasiswa Audio Engineering dari Audio Institute of America, Reuben Nathaniel (18), penyandang Diploma in Business Management dari UniSadhu Guna International College dan Mada Emmanuelle (20), mahasiswa Audio Engineering di School of Sound Recording Jakarta.
Muda, keren, menguasai alat musik, dan mempunyai jejaring kuat di media sosial menjadikan The Overtunes band yang saat ini hit di kalangan anak remaja. Masuk di industri musik dengan mengeluarkan single Sayap Pelindungmu di tahun 2013, band yang terpilih sebagai Fender Artists pertama di Indonesia ini langsung mendulang kesuksesan. Lagu Sayap Pelindungmu menduduki chart no.1 di sejumlah radio nasional dan menjadi lagu no.1 di chart Dahsyat – RCTI. Kini setelah setahun dirilis, Sayap Pelindungmu pun masih berada di Top 100 iTunesChart!
Band yang menjadi salah satu nominee “Breakthrough Artist of the Year” dari Indonesian Choice Awards NET.TV ini juga berkolaborasi dengan Fatin Shidqia dalam lagu “Kamulah Kamuku”. Lagu ini berhasil menduduki chart no.1 di Dahsyat – RCTI.
Dengan semakin menanjaknya kepopuleran band ini, mereka juga dipercaya untuk tampil dalam berbagai ajang musik bergengsi, di antaranya adalah acara Jazz Gunung dan konser Erwin Gutawa ‘Satu Indonesia’ Salute to Guruh Soekarno Putra beberapa waktu lalu.
Lebih Jauh Tentang The Overtunes
Twitter: @TheOvertunes
Twitter: @Angelo_Mikha
Twitter: @MadaEmmanuelle
Twitter: @Reu_Nathaniel
Facebook: https://fb.com/TheOvertunes
Soundcloud: http://www.soundcloud.com/theovertunes-sound
YouTube: http://www.youtube.com/user/ToTheOvertunes
Tumblr: http://theovertunes-blog.tumblr.com
Reverbnation: http://www.reverbnation.com/theovertunes
Instagram: http://instagram.com/theovertune
Di awalan cerita
Tak ada perasaan
Di antara kita berdua
Tapi seiring waktu
Takdir kita bertemu
Mengikuti narasi hidup
Dan betapa,
Bahagia,
Kumelihatmu,
Senyumanmu menemani hari-
Hariku takkan sama, tanpamu
Aku ingin terus bersamamu
Bila kau mau,
Ku takkan kemana
Kita hanyalah debu
Di luasnya semesta
Tapi kita bisa bertahan
Satu hal yang kutahu
Aku ada untukmu
Meskipun di masa yang kelam
Haruskah aku melangkah pergi, pergi ke sana
Melepas semua kenangan yang telah ku lukiskan
Dan bila ku temukan kau di sana,
Jangan kemana
Credits :
Composed by Mikha Angelo
Mixed by Eko Sulisyo
Mastered by Stephan Santoso at Slingshot Studio
Published by Sony Music Entertainment Indonesia.