The Sign adalah band pendatang baru beraliran pop-rock-alternative dari Jakarta, Indonesia. Band ini dibentuk pada tahun 2010 dan mulai dikenal lewat hits single-nya “Aku Disini”. The Sign juga dikenal dengan lirik dan musik yang sederhana dengan kemasan sound yang moderen.
Awal terbentuknya, The Sign beranggotakan Lia (Vocal), Luciano (Guitar) dan Edi Tobing (Drums). Seiring perjalanannya, pada tahun 2013 The Sign akhirnya berubah formasi menjadi: Monic (Vocal), Kristin (Vocal / Guitar), Cizi (Lead Guitar) dan Edi Tobing (Drums). Dengan formasi yang baru ini, The Sign membuka babak baru sebagai band yang mempunyai dua penyanyi wanita.
Pada bulan Agustus 2015 ini The Sign mengeluarkan single hits terbaru berjudul “Imaji“. Lagu ini sangat ringan didengar tapi tetap dengan pertanggungjawaban musikalitas dan sound yang bisa diperhitungkan di industri musik Indonesia.
Semoga masyarakat Indonesia khususnya “SIGNERS INDONESIA” (sebutan untuk penggemar The Sign) bisa menerima dan suka dengan karya terbaru The Sign.
The Sign diproduseri oleh Posan Tobing, drummer dari band rock The Winner dan Deddy Kallis yang mengemas musik The Sign menjadi lebih fresh lagi di industri musik indonesia.
Who’s who?
The Sign, adalah grup musik Pop/Rock alternatif dari Jakarta, Indonesia. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2010 dan mulai dikenal lewat hits singlenya “Aku Disini”. The Sign juga dikenal dengan lirik dan musik yang sederhana dengan kemasan sound yang modern. Awal terbentuknya The Sign beranggotakan Lia ( Vocal ), Luciano ( Guitar ) dan Edi Tobing ( Drums ). Seiring perjalanan bermusik The Sign tahun 2013 akhirnya berubah formasi: Monic ( Vocal ), Kristin ( Vocal / Guitar ), Cizi ( Lead Guitar ) dan Edi Tobing ( Drums ). Dengan formasi yang baru ini, The Sign membuka babak baru sebagai band yang mempunyai dua penyanyi wanita. Produser dari The Sign adalah Posan Tobing, drummer dari band rock The Winner dan Deddy Kallis yang mengemas musik The Sign menjadi lebih fresh lagi di industri musik indonesia.
Dan akhirnya sekarang The Sign mengeluarkan single Hits terbaru berjudul “IMAJINASI” lagu ini sangat ringan didengar tetapi tetap dengan pertanggung jawaban musikalitas dan sound yang bisa diperhitungkan di industri musik Indonesia. Semoga masyarakat Indonesia khususnya “SIGNERS INDONESIA” (sebutan untuk penggemar karya The Sign) bisa menerima dan suka dengan karya terbaru dari THE SIGN.
Monica Imas (Monic) – Vocalis
Monic, wanita yang mempunyai moto “Life must go on, because you’ll never know if you never try “ ini memulai dunia musiknya sejak SD, ketertarikan pertamanya dengan musik saat dia mengenal alat musik biola, dari situ Monic serius mengasah ketrampilannya bermain biola hingga SMP dan bergabung dengan grup orchestra dari Solo hingga masa kuliah. Ketertarikan wanita kelahiran Solo, 8 Maret 1991 dengan tarik suara di mulai pada saat SMA ketika dia di ajak untuk bergabung menjadi penyanyi sebuah band, dari situ Monic bersama bandnya mulai mengisi acara-acara pensi sekolah sekolah di Solo. Keseriusan Monic yang hobi bernyanyi dan jalan jalan ini, dan musiknya dipengaruhi oleh Christina Perri dan Adele tidak berhenti di situ saja. Selepas SMA, Monic melanjutkan kuliah dan semakin mengasah kemampuan bernyanyinya dengan menjadi penyanyi band regular di café-café dan acara wedding, suatu usaha yang tidak sia-sia yang membuat Monic bisa bertemu dengan Posan Tobing melalui suatu audisi untuk menjadi penyanyi band The Sign, band yang menjadikan Monic sebagai penyanyi professional.
Kristin Margareta (Kristin) – Gitaris/Vocalis
Penyanyi yang mempunyai hobi jalan jalan, makan, bermain gitar, membaca buku dan bernyanyi ini memulai karir bermusiknya sejak tahun 2006, wanita yang bernama lengkap Kristin margareta ini memulai dengan bermain gitar akustik dan olah suara. Pada tahun 2008 – 2011, wanita kelahiran Lubuk Linggau, 1 Maret 1989 membentuk sebuah band Indi bernama Kristin and Strawberry Fields sebagai penyanyi utama dan pemain gitar. Kemampuan penyanyi yang musiknya dipengaruhi dengan jenis musik alternative, country dan rock dan mengidolakan Keith Urban, David Foster dan Mathew Belammy tidak bisa dipandang sebelah mata. Kristin pada tahun 2009 menjadi salah satu pengajar di sebuah Institusi Musik di Jakarta. Selain itu Kristin juga bernyanyi regular di café, event, dan wedding. Pada tahun 2014, penyanyi yang sudah mempunyai fans sendiri, bernama TinFields ini, bergabung dengan The Sign melalui audisi yang dibuat oleh Posan Tobing untuk menjadi vocalis sekaligus pemain guitar.
Tri Wahyono (Cizi) – Gitaris
Cizi, pemain gitar yang mempunyai hobi bermain gitar, dengarin musik, membuat lagu dan mengidolakan Joe Satriani, Rickie Kotzen, Andy McKee dan Nuno Buttencort ini berkenalan dengan gitar pada saat SD di Palangkaraya. Saat itu dia sering meminjam gitar temannya untuk belajar chord dasar bermain gitar. Gitar pertama pria kelahiran Kalimantan Tengah, 14 Agustus 1982 ini adalah gitar seharga lima belas ribu rupiah yang dibelikan ibunya dari temannya. Gitar yang akhirnya menjadikan Cizi menjadi pemain gitar professional.
Cizi mendapat penghargaan The Best Guitarist tingkat pelajar se-Kalimantan pada tahun 1999, dan pada tahun 2002, dari hobinya membuat lagu, Cizi mendapatkan penghargaan Juara 1 lomba Cipta Lagu Festival Boom tingkat pelajar di Palangkaraya.
Tahun 2011, Cizi memutuskan untuk hijrah ke Jakarta. Perjalanan Cizi ke Jakarta membuat Cizi bertemu dengan Rio Ricardo dan Beben, yang keduanya adalah pemain Keyboard dan pemain gitar dari salah satu band rock besar di Indonesia, The Winner, perkenalan dengan dua musisi professional ini membawa Cizi bertemu dengan Posan Tobing. Dari ketiga musisi professional inilah membuat Cizi diakui sebagai gitaris, dengan dikenalkan kepada musisi musisi senior, menjadi session player dan recording artist untuk band dan penyanyi solo professional. Dengan pengalaman yang banyak dan tidak bisa dipandang sebelah mata, pada tahun 2013 Cizi bergabung dengan The Sign, sebuah band yang menjadikan jati diri Cizi sebagai pemain gitar profesional.
Edi Tobing (Edi) – Drummer
Edi Tobing, pria kelahiran Sidikalang, 15 Desember 1985 ini adalah adik kandung dari drummer band The Winner, Posan Tobing. Ketertarikan Edi Tobing terjun kedalam industri musik Indonesia dimulai sejak 2009. Terinspirasi oleh Posan Tobing sebagai seorang drummer sukses band rock besar Indonesia, Kotak, pada saat itu. Edi mulai belajar bermain drum, alat musik yang sama dimainkan oleh Posan Tobing. Berguru langsung dengan drummer-drummer professional seperti Fajar Satriatama (Edane), Donny (Cupumanik), Victo Prasetyo (GRSB) termasuk dengan Posan Tobing (Ex Kotak, The Winner), Edi menjadi seorang pemain drum professional dan additional drummer The Winner.
Pria yang hobi berenang dan main bulutangkis ini, terpengaruh musiknya dari Paramore, Nirvana dan Echosmith, akhirnya memutuskan membentuk sebuah band bernama The Sign pada tahun 2010 bersama Posan Tobing sebagai Produsernya.
Bersama dengan The Sign, Edi membuktikan kemampuan permainan drumnya secara professional, lepas dari bayang-bayang Posan Tobing hingga saat ini.