Bahan pewangi, kosmetik atau benda apapun yang melekat pada kulit, bisa membuat kita merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan ini bisa berakibat timbulnya alergi dan iritasi pada kulit. Akan tetapi terkadang kita sulit membedakan mana alergi dan mana yang iritasi. Sehingga implikasinya terkendala pada cara mencegah dan mengobatinya. Untuk mengatasinya mestilah terlebih dulu mengenal penyakitnya.
DR. Dr. Faridha Ilyas, Sp. KK, di acara Halo Dokter radio SPFM Rabu (10/08/11) secara rinci menjelaskan pengaruh bahan atau benda yang melekat pada kulit, yang dapat menyebabkan alergi atau iritasi.
Menurut dokter Faridha, alergi dan iritasi adalah dua hal yang berbeda. Sehingga hal yang mendasar dari perbedaan keduanya mesti diketahui. “Pada dasarnya alergi itu adalah reaksi tubuh terhadap bahan-bahan tertentu. Begitu masuk dalam tubuh, ada reseptor yang menangkapnya untuk kemudian diproses. Sehingga kontak berikutnya sudah dikenali. Ini baru bermasalah ketika tubuh perlu paparan ulangan. Sedangkan iritasi (disebut iritan) itu sendiri tergantung bahan dan orangnya. Bisa dikarenakan bahannya yang keras, selalu kontak dengan bahan atau pengaruh kulit yang sulit menerimanya,” urainya.
Karena alergi ini adalah reaksi tubuh terhadap bahan baru yang diterimanya, maka ini terjadi hanya pada orang tertentu saja. Karena pengaruh gen atau sensitifitas seseorang. Berbeda halnya dengan iritan, ia bisa terjadi pada siapa saja. Ini dikarenakan saat penggunaan suatu bahan secara kontak langsung dan berlebihan.
Dokter Faridha menambahkan, jika Anda adalah salah satu dari penderita alergi dan iritasi, maka penting kiranya untuk melakukan pencegahan dan pengobatan sejak dini. “Untuk penderita iritasi, yang utama dilakukan adalah mengurangi frekuensi penggunaan bahan atau benda yang menjadi sumber iritasi. Tapi jika anda adalah penderita alergi sebaiknya menghentikan penggunaan bahan akibat reaksi yang ditimbulkan. Untuk memastikan sebaiknya catat bahan apa saja yang resisten dan konsultasikan dengan dokter,” kunci dokter Faridha. (uv).