“Jika dibiarkan katarak akan menimbulkan kebutaan permanen. Glaukoma atau tekanan yang tinggi pada bola mata akibat katarak yang mengeras akan menekan syaraf pada mata. Tekanan secara terus-menerus inilah yang mengakibatkan kebutaan pada penderita. Sebaiknya sesegera mungkin katarak dioperasi”.
Demikian penjelasan Dr. Azizah Anoez, SpM. di acara Hallo Dokter Radio SPFM Makassar, Rabu(14/09/11).
Menurut Dr. Azizah, katarak dapat diperberat karena penderita mengalami penyakit diabetes, tekanan darah tinggi dan beberapa penyakit yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. “Katarak dapat disebabkan oleh makanan yang tidak sehat, mata kurang perlindungan dari sinar matahari dan terlambat diobati. Katarak bukan penyakit menular, tetapi tetap harus diantisipasi agar tidak fatal atau menjadi buta. Dan hal penting lainnya adalah katarak tidak hanya menyerang usia lanjut, tapi juga bisa menyerang anak-anak dan usia produktif,” tandasnya.
Dr. Azizah menghimbau untuk selalu menjaga kesehatan mata. Terutama penggunaan teknologi yang berkontak langsung dengan mata secara berlebihan. Misalnya menonton televisi pada jarak tertentu, menatap layar komputer, dan sebagainya. Karena hal ini bisa mengakibatkan mata kering, mata mudah lelah dan berair. Iritasi kronik juga bisa membuat bercak berwarna kuning atau merah pada mata. “Rajinlah memeriksakan mata Anda ke dokter atau klinik mata. Disetiap klinik pengobatan mata telah disediaan alat untuk mendeteksi tekanan pada bola mata yang dapat berakibat buruk pada syaraf mata,” ujar dr. Azizah.
Mengunci perbincangannya, Dr. Azizah juga menyampaikan bahwa Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) bekerjasama dengan LSM dalam dan luar negeri, rutin mengadakan program pengentasan katarak hingga ke desa-desa. Program ini bertujuan membantu masyarakat yang tidak mampu untuk operasi katarak.