Ostoporosis sangat diidentikkan dengan penyakit orang tua atau usia lanjut. akan tetapi Osteoporosis saat ini juga dapat di derita oleh perempuan yang usianya justru masih tergolong produktif. Hal ini disebabkan pola hidup yang semakin berubah di era yang makin modern.
Data International Osteoporosis Foundation (IOF) tahun 2009 menyebutkan, hasil penelitian di 14 negara Asia mencerminkan rendahnya asupan kalsium orang Asia, yaitu rata-rata hanya 450 mg dari 1300 mg yang dibutuhkan per hari. Filipina dan Indonesia menjadi negara dengan catatan terburuk dalam hal kondisi kepadatan tulang. Perempuan di Indonesia memiliki tingkat resiko tertinggi di Asia, yaitu berkisar antara usia 25 sampai 65 tahun.
Osteoporosis memang tidak dapat disembuhkan. Osteoporosis hanya bisa dikontrol untuk memperlambat kehilangan massa tulang serta meningkatkan kepadatan tulang untuk mencegah keretakan tulang dan mengurangi rasa sakit. Oleh karena itu pencegahan Osteoporosis sejak dini sangat dianjurkan karena secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan cara sederhana dan cenderung lebih murah.
Usaha pencegahan Osteoporosis dapat dilakukan dengan cara memperhatikan pola makan, beraktifitaas yang sehat, serta terpapar sinar matahari yang singkat sebelum pukul 9 pagi dan sesudah pukul 3 sore. Faktor yang memberi efek negatif terhadap tulang antara lain berat badan kurang, gangguan pola makan, penurunan berat badan yang salah dan gangguan penyerapan laktosa.
Gaya hidup yang tidak sehat dapat mempercepat Osteoporosis di usia muda seperti merokok, mengkonsumsi garam berlebih, kopi, alkohol, dan minuman bersoda. Kecukupan Kalsium dan Vitamin D sejak muda menjadi hal penting yang harus diperhatikan jika ingin terhindar dari Osteoporosis.
(sumber: Perempuan.com)