Penyumbatan total pada pembuluh darah jantung (infark miokard) karena aktivitas fisik yang berlebihan, banyak yang berakhir dengan kematian. Tidak sedikit orang yang meninggal justru setelah berolah raga atau setelah melakukan hubungan seksual. Kondisi ini terjadi karena jantung yang tidak terlatih tiba-tiba dipaksa untuk bekerja keras. Demikian yang dikemukakan dr. Idar Mappangara, Sp.PD, Sp.JP, FIHA, pada Seminar “Serangan Jantung Happy Ending” di Restoran Losari Beach, Selasa malam (04/10/11).
Banyak kasus kematian yang disebabkan kelelahan jantung karena berolah raga. Seperti yang dialami aktor sekaligus politisi Partai Demokrat Adjie Massaid yang menghembuskan nafas terakhir usai bermain futsal.
“Olah raga memang sangat dianjurkan untuk melatih jantung. Akan tetapi pilihlah jenis olah raga atau latihan yang sesuai dengan kondisi tubuh dan usia. Olah raga yang teratur setiap hari selama 10 menit lebih berarti dibandingkan bermain futsal sekali seminggu,” ujar dr. Idar.
Pada seminar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Manajemen (AMA) Indonesia Cabang Makassar ini, dr. Idar juga memberi tips pertolongan pertama pada serangan jantung.
“Jika terjadi serangan jantung dan Anda sedang sendiri, segera istirahat, jangan bergerak. Tarik nafas yang dalam dan hubungi orang atau rumah sakit terdekat untuk datang memberi pertolongan. Tidak disarankan Anda berjalan, lari atau mengemudi ke rumah sakit,” katanya.
Sebaliknya jika ada orang di dekat Anda tiba-tiba kena serangan jantung, sebaiknya diberikan pertolongan pertama. Dr. Idar tidak menyarankan untuk segera dilarikan ke rumah sakit, karena serangan jantung tidak bisa menunggu.
“Baringkan dan berikan pil Cedocard di bawah lidahnya. Kemudian berikan 2 butir Aspirin yang harus dikunyah dan beri minum. Jika pasien pingsan, cobalah menyadarkan dengan menepuk-nepuknya. Tapi kalau tetap tidak sadar, periksa nadinya dan lakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation),” jelas dr. Idar. (DA)