Susu dikenal sebagai minuman penguat tulang karena kandungan kalsium yang dimilikinya. Susu juga dikenal untuk mencegah osteoporosis, kanker usus, dan sebagai penawar racun yang ikut pada makanan. Akan tetapi beberapa ahli tulang menganggap susu justru menjadi penyebab utama osteoporosis.
Dr. Muhammad Sakti, Sp.Ortho dalam acara talk show Hallo Dokter Radio SPFM hari Rabu (12/10/11) menjelaskan mengapa ada dualisme pendapat tentang susu dan efeknya terhadap osteoporosis.
Menurut Dr. Sakti, susu untuk mencegah osteoporosis masih menjadi perdebadan para ahli kedokteran. Dua pandangan mengenai baik dan tidaknya mengkonsumsi susu untuk kesehatan tulang masing-masing memiliki landasan teori yang cukup kuat. Pandangan yang mengatakan bahwa susu sangat baik dalam pembentukan kalsium tulang adalah karena susu mengandung protein yang dapat meningkatkan pembentukan sel-sel tulang, sehingga tulang tidak mudah keropos.
Hal ini justru dibantah oleh para ahli lainnya. Menurut mereka, justru karena susu yang mengandung protein tinggilah penyebab mudahnya tulang menjadi keropos. Di antaranya menyebutkan bahwa sel-sel tulang mudah tergantikan dan mengalami percepatan pergantian karena seringnya mengkonsumsi susu berprotein tinggi. Percepatan pergantian sel ini dianggap salah satu faktor penyebab osteoporosis
Memperkuat pernyaatan para ahli tersebut, hasil survei menunjukkan bahwa tingkat osteoporosis tertinggi justru berada di negara-negara maju yang memiliki tingkat konsumsi susu tinggi. Seperti Amerika Serikat, Inggris dan Swedia. Sedangkan Jepang, Cina dan beberapa negara di Asia lainnya, meski mengkonsumsi susu terbilang rendah, justru penderita osteoporosisnya sangat kurang.
Perdebatan tersebut memang masing menjadi polemik di antara para ahli kedokteran. Dan menjadi inisiatif dari beberapa ahli untuk mengembangkannya dalam sebuah bentuk penelitian lebih lanjut.
Meski masih menjadi perdebatan, tentu tidak terlalu dini untuk menyimpulkan perdebatan tersebut. Dr. Sakti menyarankan untuk tetap mengkonsumsi susu karena susu mengandung protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun kualitas susu yang kita konsumsi harus menjadi pertimbangan yang utama.